CHAPTER 27 - Baper tuh melelahkan!

 

Hello everyone,

Well, ini adalah blog pertama saya di bulan September. Jujur bulan ini bulan yang cukup membahagiakan bagi saya, tapi entah kenapa saya merasa masih tidak cukup Bahagia.

Sehingga saya masih sering mencari “kebahagiaan” didalam pengakuan orang – orang tertentu dan ternyata malah membuat saya jadi tidak Bahagia, bahkan malah jadi Bawa Perasaan, alias BaPer.

Tadi saya ketemu dengan beberapa orang yang saya pikir dapat membuat hari saya menjadi brighter, namun pada akhirnya ternyata malah membuat saya semakin sedih, dan kecewa, terlebih lagi merasa menjadi kecil dan tidak berharga.

Semakin saya bertambah usia, istilah ”Lebih baik diam, karena diam tidak hanya mengurangi kemungkinan orang sakit hati kepada kita, tetapi juga agar kita-pun tidak jadi sakit hati”

Yang menyebalkannya Ketika saya diam, banyak orang yang selalu bertanya mengapa saya menjadi pendiam, dan saya pernah dipertanyakan seperti itu. Tapi jujur untuk kali ini, saya akan benar – benar belajar untuk diam, dan tidak banyak berbicara, dan lebih menutup diri, karena saya sudah sering sekali banyak salah bicara terhadap orang yang saya pikir respon nya akan menyenangkan, malah membuat hati saya sakit, dan pikiran saya menjadi terluka, bahkan membuat saya menjadi overthinking.

Saya ingin sekali menulis apa saja perkataan  mereka mengenai saya yang membuat sakit hati ini, dan terluka pikiran saya, namun saya tidak akan menulis disini. Tapi untuk saya tidak lupa Ketika membaca ulang blog saya ini, ada kata kunci-nya dalam perbincangan menyakitkan hari ini, yaitu rafatar, dan  kado ulang tahun.

Rasanya benar – benar menyakitkan, tapi saya harus mengalami ini, karena jika tanpa hal ini, saya tidak akan berubah dan akan Kembali menjadi pribadi saya yang begitu lunak.

Intinya saya harus kuat dalam menghadapi siapapun, dan apapun, bukan untuk saya, namun untuk keluarga kecil saya, terutama untuk anak saya.

Yup, begitu saja cerita saya hari ini, sampai ketemu dicerita berikutnya,

See ya!