COLOMN bar

Sunday, October 9, 2022

CHAPTER 14 - HAL MENYERAH

 HAL MENYERAH

HALO GUYS!

Saya tiba – tiba teringat dengan beberapa hal yang sering saya denger Ketika ada kumpul – kumpul keluarga, jika sedang berkumpul ramai – ramai , pasti ada setidaknya 2 sampai 3 hal nostalgia yang diceritakan.

Salah satu cerita yang menurut saya menarik yaitu,

“Dulu gua akhirnya mengalah nggak lanjut sekolah, demi lu (adiknya) bisa sekolah tinggi, karena dulu papa (kakek nya) nggak mampu untuk membiayai sekolah untuk kita semua”

Ini kata yang terucap oleh seorang ibu, dan saya sebelumnya malah merasa, sepertinya itu hanya alasan ibu itu untuk menyerah kepada studi nya. Tapi setelah saya pikirkan lebih dalam lagi, dan saya renungkan dan tela’ah lebih lanjut, ternyata, itu bukan keputusan mudah untuk menjadi seorang yang putus sekolah.

Akhirnya saya meng-interview ibu itu. Ya, memang benar, dia dulu sangat suka dengan sekolah, apalagi dengan pelajaran matematika, dan bahkan dia dulu punya cita – cita menjadi seorang tekniksi, haha.

Dan saya lihat ada juga buah yang dia dapat, yaitu, adiknya bisa menjadi seorang karyawati yang dapat dipercaya dan cukup sukses.

Yang saya mau bahas,

Seperti judul saya, “HAL MENYERAH”, tapi saya hari ini mau mengatakan, “jika sesuatu sudah terlihat ujungnya, dan terlihat tidak ada ending yang jelas untuk kita, disitulah kita harus menekan tombol MENYERAH”

Loh kok kesannya malah mematahkan semangat?

Contoh nih, apakah kamu mau mempertahankan seorang pacar yang tidak setia? Mungkin jika sekali dia mengkhianati kita dan akhirnya minta ampun dan tidak melakukan lagi, itu masih ada titik kejelasan. Namun, jika dia mengkhianati, minta maaf, mengkhianati lagi, minta maaf lagi, dan terjadi seperti it uterus – menerus, apakah layak kita pertahankan atau lebih baik MENYERAH? Tapi apa bisa MENYERAH karena mungkin sudah terlalu bucin (BUDAK CINTA) ?

Contoh lagi, jika kita sudah tahu dengan hal yang Namanya Perjudian, itu adalah hal pembodohan, namun apakah sedikit yang mengikutinya dibanding yang mau MENYERAH dengan nafsu berjudi nya?

Begitu sulitkah untuk memilih MENYERAH, dibanding mempertahankan hal yang bodoh?

Masih banyak contoh kasus untuk hal yang layak untuk KITA MENYERAH , dan juga banyak contoh kasus yang layak untuk juga kita PERTAHANKAN.

Tapi jika itu memang tidak membuat kita Bahagia, membuat kita tersiksa, membuat kita tidak dapat melihat masa depan kita dengan jelas, lebih baik TEKAN TOMBOL MENYERAH dalam hidup kita.

Saya pernah MENYERAH dalam hidup saya, yaitu dalam hal pertemanan. And you know what, setelah saya menyerah dari hal itu, hidup saya menjadi lebih berarti, menjadi sangat jelas dalam masa depan saya tanpa di warnai “nongkrong tidak jelas”, “dosa sana sini”, dan lainnya.

Lalu, apakah sekarang saya tidak berteman? NOPE, saya sekarang mempunya circle yang baru, dan tentu lebih membangun diri saya, yang mana sudah pasti jumlah orang nya sudah  lebih sedikit dari sebelumnya.

Percayalah, apabila kita sudah sadar, ada suatu hal yang tidak baik dan tidak membangun dalam hidup kita, Ketika kita MENYERAH, dan mau bangkit lagi dalam hal yang baru, pasti TUHAN akan menyiapkan suatu hal yang lebih baik dari sebelumnya!

Dan juga kata terakhir, “Sometimes when we chose to give up, it didn’t mean we are become a loser, it’s just a ‘CANCEL WIN’, and one day, when we win, we’ll become more grateful than before, because we knew, it's not easy to achieve all of it” – AnHard, October 10th, 2022

DONE
LOVE YA!

No comments:

Post a Comment

CHAPTER 35 - Gara-gara "PRIDE"

  Halo semuanya! Tak terasa sudah masuk bulan kedua di tahun 2025 ini. Bagaimana dengan kalian? Baik baik saja? Nothing happened? Atau m...