COLOMN bar

Thursday, July 7, 2022

CHAPTER 2 - HATI NURANI

 Halo guys,

Kemarin ini, saya ada mendengar beberapa percakapan dan bahkan saya juga termasuk dalam percakapan itu. Yang terbahas bukanlah hal – hal penting mengenai character building  atau apapun itu yang bersifat berat. Melainkan hal – hal yang dibicarakan adalah sesuatu hal yang sangat disukai banyak orang, yaitu hanya bercerita saja.

Saya pun juga termasuk ikut dalam percakapan itu. Jujur, saya tidak terlalu tertartik dengan objek yang ada dalam dalam cerita itu, melainkan yang menarik perhatian saya yaitu mulai pembahasan mengenai suatu hal dan mulai mengganggu pikiran saya, Yaitu, HATI NURANI.

Kenapa? Apa ada yang salah dengan ‘hati Nurani’ ?

Karena Ketika saya mengatakan “saya tidak setuju”, sal;ah seorang dari mereka mengatakan, Hati Nurani saya tidak begitu baik.  WHAT??

Coba teman – temang  ingat – ingat ,apa arti dari hati Nurani? Saya mengetik ini jujur tanpa membuka google ataupun KBBI. Karena saya mau tulisan ini murni dari isi hati saya, dan jujur saya tidak begitu peduli jika ada kata yang salah ataupun arti yang salah.

Karena sekali lagi saya mau tulisan ini adalah my point of view, tanpa dirangkai, tanpa di hias dengan kata – kata layaknya seorang pujangga, toh, saya juga bukan seorang penulis sesungguhnya, saya hanya lah seorang lulusan Sarjana Ekonomi di salah satu kampus di Jakarta, dan juga saya lulus bukan dengan cum laude ataupun dengan IPK yang cetar membahana haha!

Saya hanya lah seorang yang sudah retak isi hati-nya  dan blur pikiran-nya. Mungkin saya salah seorang MaDeSu yang cukup beruntung dan yang masih mau bekerja, hehe.

Loh kok jadi cerita masa lalu saya? Oke, back to the topic,

Kita mau bahas nih mengenai, ‘Hati Nurani’.

Jadi, pada saat itu, saya terbawa arus, dan  sedang curhat mengenai saya sedang kesal dengan salah seorang kerabat saya, dan saya mengatakan bahwa saya tidak senang dengan perilaku kerabat saya tersebut, dan saya berusaha mengungkapkan nya kepada lawan bicara saya.

Namun orang tersebut mengatakan isi ’hati Nurani’ saya tidak terlalu baik., dikarenakan saya tidak setujuatau kesal dengan salah satu kerabat yang saya punya.

Saya mau katakan,

Manusia tidak ada yang diciptakan dengan hati Nurani jahat, namun jika sudah bicara hati Nurani, yah tentu saja pasti arahnya ke pemikiran yang baik.

Tidak ada manusia yang menginginkan menjadi jahat, jika harus memilih setiap manusia pasti ingin menjadi orang yang baik, atau pribadi yang tidak melakukan kejahatan sedikitpun.

Yang membuat orang jahat bukan dari dasar hati Nurani nya, melainkan gaya hidup, pergaulan, lah yang membuat orang terkadang menjadi jahat.

Namun, yang saya lakukan dengan lawan bicara saya yaitu, hanya bercerita bahwa saya ada tidak setuju dengan seseorang , namun karena tidak setuju, lawan bicara saya mengatakan saya kurang memiliki hati Nurani yang baik.

Yah maka dari itu, dari sini saya juga belajar untuk memilah lawan bicara untuk curhat atau mencurahkan hati kita, karena belum tentu mereka mengerti apa yang ingin kita sampaikan, malah jadi menghakimi.

Sekali lagi, selesai surat atau ketikan tidak penting dari saya mengenai hati Nurani,

DONE

LOVE YA

No comments:

Post a Comment

CHAPTER 35 - Gara-gara "PRIDE"

  Halo semuanya! Tak terasa sudah masuk bulan kedua di tahun 2025 ini. Bagaimana dengan kalian? Baik baik saja? Nothing happened? Atau m...